Pancasila luntur pada Hati para pemuda

Dulu Pancasila adalah kekuatan para pemuda untuk mempersatukan bangsa, dari bahasa, suku, agama, dan lain- lain. Pancasila sebagai dasar negara memiliki peranan penuh dalam mengendalikan persatuan dan kesatuan bangsanya. Namun, lain hal di jaman sekarang yang serba modern, Pancasila tergerus oleh modernisasi global yang terus menerus melunturkan nilai-nilai luhurnya di hati Bangsa Indonesia, terutama para pemuda. Pemuda pemudi masa kini lebih menyukai K-POP, J-POP, R&B, dan lain-lain sebagai kiblat sudut pandang mereka, dengan melupakan nilai-nilai Budaya Indonesia yang sangat kaya raya.

Di sisi lain, orang mudah sekali menghilangkan nyawa orang lain tanpa berpikir apa yang akan terjadi kemudian. Ini membuktikan tidak ada rasa iba, kebersamaan, keeratan, dan keharmonisan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sangat miris dan menyedihkan kalau kita melihat, ketika ada orang merampas hak orang lain dengan cara memerkosa, membunuh, memutilasi dan lain-lain. Sehingga kita menyimpulkan bahwa sudah hilang sisi kemanusiaan pada diri orang tersebut.

Sebagai dasar negara, seharusnya Pancasila sebagai alat yang ampuh untuk melindungi, serta merubah pola pikir seseorang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pada kenyataannya, nilai-nilai Pancasila semakin hari semakin tergerus oleh modernisasi. Banyak hal yang menjadi penyebab nilai-nilai Pancasila sudah luntur di hati para pemuda. Yang pertama, dalam pendidikan formal terutama di sekolah dasar, sekarang ini sekolah-sekolah tidak pernah mengajarkan mata pelajaran Pendidikan P-4 (Pendidikan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila. Padahal di dalam mata pelajaran ini sangat kental sekali dalam penghayatan dan pengamalan nilai-nilai Pancasila yang dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap Pancasila. Yang kedua, para pemuda lebih memilih budaya Barat sebagai kiblat mereka dalam berpikir, dibandingkan dengan Budaya Indonesia itu sendiri. Padahal banyak sekali orang-orang barat yang justru belajar budaya-budaya yang ada di Indonesia. Ironisnya, di Indonesia muncul fenomena Sinden, Karawitan, dan aktor-aktor lain yang berasal dari Barat. di mana letak malu kita???

Kita sebagai pemuda harus memulai dari diri sendiri untuk dapat mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dari hal yang kecil, kita harus mencintai budaya-budaya daerah kita sendiri, tanpa harus menolak budaya asing. Bahkan kita bisa mengakulturasi budaya-budaya tersebut tanpa menghilangkan identitas budaya kita sendiri. Menggunakan bahasa daerah ketika bertemu dengan orang yang memiliki bahasa yang sama. Saling belajar bahasa daerah lain, untuk memperkaya budaya bangsa. Bila hal itu semua dilakukan, maka nilai-nilai luhur Pancasila akan tertancap kuat dalam hati kita, sebagai benteng terkuat dalam menghadapi modernisasi.

Semoga Bangsa Indonesia kembali kepada masa kejayaannya di mana Pancasila tertanam kuat di hati para pemuda.
Aamiin.

oleh : Agil Rizky Pranata 085641080252

Tidak ada komentar