6 Olahragawan Indonesia dengan Prestasi yang Mendunia
17/09/2015 7:02:00
Gaya hidup yang aktif adalah landasan untuk membangun hidup yang
sehat. Hal ini dapat tercermin dari berbagai pilihan kegiatan yang kita
buat setiap harinya termasuk seberapa aktif kita ingin berolahraga.
Sudah lumrah kita ketahui bahwa gaya hidup yang aktif dengan berolahraga
secara teratur dapat mendatangkan beragam manfaat. Berolahraga secara
teratur di antaranya dapat menurunkan resiko penyakit-penyakit kronis,
mengurangi tingkat stres, dan meminimalkan pengeluaran biaya yang
berhubungan dengan kesehatan dan medis.
Olahraga tidak hanya mendatangkan manfaat bagi kita secara individu, tetapi juga di ruang lingkup kita bersama berbangsa dan bertanah air Indonesia. Acap kali, khususnya ketika ada acara-acara olahraga tingkat dunia, olahraga seolah menjadi perekat yang dapat meningkatkan semangat persatuan kita. Semangat untuk menjadikan Indonesia sebagai pemenang di tingkat dunia ini menggelora, khususnya dari kita para pendukung atau supporter atlet-atlet Indonesia yang tengah berlaga. Bertepatan dengan diperingatinya Hari Olahraga Nasional (HAORNAS) 2015, kami sudah menghimpun beberapa profil singkat dari para olahragawan atau atlet Indonesia yang masih aktif di cabang olahraganya masing-masing dengan prestasi yang mendunia dan membanggakan tanah air. Berikut ringkasan profil dari mereka yang menginspirasi.
Irene Kharisman Sukandar adalah atlet wanita Indonesia yang aktif
dalam olahraga catur. Walaupun masih berusia sangat muda, dara kelahiran
Jakarta tahun 1992 ini sudah mencetak segudang prestasi yang
membanggakan bangsa. Irene, begitu ia akrab disapa, sudah mewakili
Indonesia pada olimpiade catur sebanyak lima kali. Prestasi Irene sudah
diakui dunia internasional dengan dikukuhkannya gelar Woman Grandmaster
pada tahun 2009 oleh Federasi Chess Dunia (FIDE). Dengan ini, Irene
merupakan wanita Indonesia pertama yang berhasil meraih gelar Woman
Grandmaster. Gelar Woman Grandmaster adalah gelar tertinggi di dunia
yang dapat diraih seorang atlet catur wanita dan dipegang seumur hidup.
Menurut profil Irene di FIDE, ia adalah atlet dengan ranking 59 di
antara atlet-atlet catur wanita di dunia. Di dalam negeri, atlet peraih
penghargaan Atlet Putri Terbaik Indonesia 2009 ini berada pada ranking
satu di antara rekan-rekan pecatur wanita Indonesia lainnnya.
Bagi penggemar olahraga tinju Indonesia, nama Muhammad Rachman sudah
tidak asing lagi. Petinju kelahiran Merauke ini terkenal sebagai
petinju keempat Indonesia yang berhasil meraih juara tinju dunia setelah
Ellyas Pical, Nico Thomas, dan Chris John. Tidak tanggung-tanggung,
juara dunia dari dua organisasi tinju dunia berhasil diraih, yaitu dari
International Boxing Federation (IBF) dan World Boxing Association
(WBA). Pada tahun 2004, Rachman merebut gelar juara dunia kelas terbang
mini versi IBF dengan mengalahkan petinju asal Kolombia, Daniel Reyes.
Kemudian pada tahun 2011, gelar juara dunia kelas terbang mini versi WBA
berhasil ia rebut dari petinju Thailand Kwantai Sithmorseng dengan
pukulan KO pada ronde 9 dari total 12 ronde. Meski usianya sudah
berkepala empat, Rachman sampat saat ini masih tetap aktif bertarung.
Semenjak memulai karirnya pada tahun 1993, Rachman telah berlaga sebanyak lebih dari 80 kali.
Terlahir dari keluarga yang berlatar belakang bertani di provinsi
Lampung, Triyatno adalah atlet angkat besi Indonesia dengan prestasi
yang membanggakan. Pria kelahiran tahun 1987 ini tercatat telah mewakili
Indonesia dalam dua Olimpiade musim panas di Beijing pada tahun 2008
dan London pada tahun 2012. Ia dalam dua Olimpiade tersebut berhasil
berturut-turut meraih medali perunggu di kelas 62 kg dan medali perak di
kelas 69 kg. Setahun sebelum debutnya di laga Olimpiade, Triyatno
berhasil menjadi salah satu atlet angkat besi terbaik di tingkat Asia
Tenggara dengan mendapatkan medali emas pada SEA Games 2007 di
Thailand. Menurut data International Weighlifting Federation, Triyatno
pada tahun yang sama berhasil menempati urutan ketujuh pada kejuaraan
tinju dunia World Weighlifting Championships di kelas 62 kg.
Kesuksesan olahraga wushu Indonesia tidak lepas salah satunya dari
sepak terjang Lindswell Kwok, seorang atlet wushu kelahiran Medan, 24
tahun silam. Lindswell, begitu ia akrab disapa mengawali karirnya di
laga wushu kelas junior. Ia sudah berhasil meraih medali perunggu pada
World Junior Wushu Championships 2006 di Kuala Lumpur, Malaysia dan
medali emas pada World Junior Wushu Championships 2008 di Bali,
Indonesia. Menjadi juara pada kelas junior tidak menghentikan langkah
Lindswell untuk berkontribusi. Ini terbukti ketika ia berhasil
menyumbangkan medali emas satu-satunya untuk Indonesia di kejuaraan
dunia World Wushu Championship di Canada pada tahun 2009. Berlatih di
Yayasan Kusuma Wushu Indonesia di Medan, Lindswell juga tercatat sudah
berkali-kali memenangi berbagai kejuaraan wushu nasional di divisi
Taijiquan dan Taijijian.
Sebelum menjadi atlet paralayang profesional, Lis Andriana, seperti
dilaporkan beberapa media masa, pernah mengalami rasa takut akan
ketinggian. Namun berkat kegigihan dan kerja kerasnya, ia tidak hanya
berhasil memerangi rasa takutnya, tetapi berhasil juga menjadi salah
satu atlet paralayang terbaik di dunia. Semua ini berhasil ia lakukan
dalam kurun waktu kurang dari 10 tahun. Wanita yang memiliki tiga orang
anak ini mengukir sejarah dunia sebagai atlet yang paralayang yang
berhasil meraih gelar juara dunia paralayang tiga kali bertutut-turut
pada tahun 2012, 2013, dan 2014. Berasal dari Kutai Barat, Kalimantan
Timur, dengan bujukan ayahnya, Lis mengawali karir sebagai perserta pada
Pekan Olahraga Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2006.
Bekerja sehari-hari sebagai pegawai negeri sipil di Dinas Pemuda dan
Olahraga, Provinsi Lampung, Sri Hartati adalah atlet putri Indonesia
dengan yang telah berhasil beberapa kali membukukan juara dunia di
bidang olahraga angkat berat. Ia tercatat sebagai peraih medali emas di
kejuaraan angkat berat dunia di Puerto Rico pada tahun 2011 dengan total
beban 545 kg, menungguli atlet angkat berat asal Taiwan dengan selisih
beban total 42,5 kg. Kemudian, pada kejuaraan dunia di Norwegia pada
tahun 2013, Sri Hartati kembali mengharumkan nama bangsa dengan membawa
pulang medali emas dengan total beban 547 kg.
Sumber : Tupperware.co.id
Olahraga tidak hanya mendatangkan manfaat bagi kita secara individu, tetapi juga di ruang lingkup kita bersama berbangsa dan bertanah air Indonesia. Acap kali, khususnya ketika ada acara-acara olahraga tingkat dunia, olahraga seolah menjadi perekat yang dapat meningkatkan semangat persatuan kita. Semangat untuk menjadikan Indonesia sebagai pemenang di tingkat dunia ini menggelora, khususnya dari kita para pendukung atau supporter atlet-atlet Indonesia yang tengah berlaga. Bertepatan dengan diperingatinya Hari Olahraga Nasional (HAORNAS) 2015, kami sudah menghimpun beberapa profil singkat dari para olahragawan atau atlet Indonesia yang masih aktif di cabang olahraganya masing-masing dengan prestasi yang mendunia dan membanggakan tanah air. Berikut ringkasan profil dari mereka yang menginspirasi.
1. Irine Kharisma Sukandar (Catur/Chess)
2. Muhammad Rachman (Tinju/Boxing)
Semenjak memulai karirnya pada tahun 1993, Rachman telah berlaga sebanyak lebih dari 80 kali.
3. Triyatno (Weightlifting/angkat besi)
4. Lindswell Kwok (Wushu)
5. Lis Andriana (Paralayang)
6. Sri Hartati (Angkat Berat/Powerlifting)
Sumber : Tupperware.co.id
Tidak ada komentar